Monday, March 9, 2015

kisah menarik

kisah cukup menarik,,,,,
"Suatu hari aku melakukan perjalanan,  dari Thoif menuju Riyadh bersama
istri dan anak-anakku. Akan tetapi di tengah jalan mobilku
rusak. Tatkala itu cuaca panas. Maka akupun berhenti di
dekat salah satu pom bensin (*tempat peristirahatan yang
juga lengkap dengan warung serta bengkel). Maka aku
mengecek mobilku dengan memanggil seorang montir yang
adi di bengkel disekitar pom bensin tersebut. Sang montir
mengabarkan bahwa mobilku rusak berat, mesin
penggeraknya rusak, hanya bisa diperbaiki di Thoif atau di
Riyadh. Maka akupun berdiri di bawah terik matahari,
sementara istri dan anak-anakku tetap berada di dalam
mobil. Aku tidak tahu apa yang harus aku kerjakan…, anak-
anakku bagaimana…?, istriku?, mobilku?, aku bingung apa
yang harus aku lakukan. Orang-orang melewatiku dan
melihat kondisiku akan tetapi tidak seorangpun yang
menyapaku, semuanya lewat dengan cuek. Hingga akhirnya
tidak berapa lama kemudian ada seseorang yang lewat dan
berkata, "Semoga Allah menolongmu…, semoga Allah
memberi kemudahan padamu". Ini adalah orang yang
terbaik yang lewat, ia mendoakanku. Tak lama kemudian
ada seseorang yang keluar dari pom bensin lalu berhenti di
mobilku yang rusak lalu menyapaku, "Assalaamu'alaikum",
Aku berkata, "Wa'alaikum salam". Ia berkata, "Ada apa
dengan mobilmu, semoga baik-baik saja?". Aku berkata,
"Mobilku rusak". Rupanya orang ini punya keahlian tentang
mesin mobil. Maka ia berkata, "Coba aku cek dulu ada apa
dengan mobilmu…". Setelah mengecek lalu ia berkata, "Ini
rusak berat, tidak bisa diperbaiki".
Aku berkata, "Lantas solusinya bagaimana?". Ia lalu
menyampaikan sebuah ide yang selama hidupku tidak
pernah aku mendengar ide seperti ini, padahal ia tidak
mengenalku dan aku tidak mengenalnya.
Ia berkata, "Akhi.., engkau membawa keluarga sedangkan
aku hanya sendirian…, engkau masukkan saja istri dan
anak-anakmu ke mobilku terus bawalah mobilku, lanjutkan
perjalananmu ke Riyadh, dan bertawakkallah kepada Allah.
Adapun aku gampang…, aku akan nungguin mobilmu, aku
minum kopi di warung, dan aku makan siang….
Perjalananmu masih sekitar 400 km. Kalau kamu sudah
sampai di Riyadh maka antarkan keluargamu di rumahmu,
lalu kirim aja mobil pengangkut dari Riyadh untuk
menjemput aku dan mobilmu. Aku akan menunggui
mobilmu sampai datang mobil penjemput !!".
Aku berkata, "Wahai saudaraku…, engkau tidak
mengenalku…bagaimana engkau memberikan mobilmu
kepadaku !!".
Ia berkata, "Perkaranya biasa aja…kan mobilmu juga sama
aku, mobilku sama kamu"
Aku sungguh heran dengan sikap orang ini. Ia lantas
segera mengeluarkan barang-barangku dari mobilku dan
memasukannya ke mobilnya, lantas ia berkata…"Silahkan
jalan, bertawkkallah kepada Allah".
Maka akupun melanjutkan perjalananku hingga aku tiba di
Riyadh di waktu maghrib, lalu akupun menyewa mobil
pengangkut untuk menjemputnya dan mobilku. Dan ternyata
mobil pengangkut tersebut baru sampai pada keesokan
paginya. Hingga akhirnya ia baru sampai di Riyadh di
waktu dzuhur. Begitu sampai Riyadh aku segera
menemuinya untuk mengembalikan mobilnya. Aku berkata
kepadanya, "Apa yang kau kehendaki..?, mungkin ada yang
kau butuhkan…??, aku ingin membalas kebaikanmu"
Ia berkata, "Alhamdulillah…aku tidak melakukan apa-apa
buatmu…mobilku sekarang kembali dan mobilmu juga
sudah sampai ke Riyadh"
Aku berkata, "Kalau begitu, aku minta nomor teleponmu",
iapun memberikan nomor teleponnya dan kamipun
berkenalan sebentar.
Setelah itu berjalanlah hari…berlalulah minggu…lewatlah
bulan.. hingga suatu hari akupun berkumpul dengan
sahabat-sahabtku membicarakan tentang perbuatan-
perbuatan baik. Lalu aku ceritakan kepada mereka kisahku
ini, tentang pertongan dari seseorang yang aku tidak
pernah mengenalnya dan ia tidak pernah mengenalku.
Sungguh aku tidak menyangka ada kebaikan lagi di dunia
ini hingga akhirnya aku bertemu dengan orang ini. Ia telah
berbuat baik kepadaku.
Akupun teringat bahwasanya sudah lama aku tidak
meneleponnya, maka akupun mencari nomor teleponnya,
lalu akupun meneleponnya. Akan tetapi tenyata yang
mengangkat telepon adalah istrinya. Maka aku berkata,
"Dimanakah si fulan?", ternyata istrinya menjawab dengan
nada yang ketus, "Apalagi yang kalian inginkan…ia sudah
dipenjara !!!". Akupun terperanjat, aku bertanya, "Kenapa
dipenjara?". Istrinya dengan nada ketus berkata, "Kamu dan
orang-orang yang sepertimu selalu saja datang dan
menagih-nagih hutang hingga akhirnya suamiku
dipenjara !!!", Aku bertanya lagi, "Di penjara mana?", maka
istrinya mengabarkan bahwasanya ia dipenjara di sebuah
penjara di Riyadh.
Maka keesokan harinya aku hendak berniat membalas
kebaikannya. Maka akupun membawa uang sejumlah 100
ribu real (*sekitar 250 juta rupiah) lalu aku pergi menunju
penjara tersebut. Aku menemui kepala penjara, lantas aku
bertanya kepadanya, "Apakah si fulan dipenjara di sini?", ia
berkata, "Benar". Aku berkata, "Masalahnya apa?", ia
berkata, "Karena masalah hutang". Akupun mengeluarkan
uangku 100 ribu real, lalu aku berkata, "Ini uang 100 ribu
real, keluarkanlah ia dari penjara, dan jangan beritahu dari
siapa. Sampaikan saja bahwasanya ada seorang dermawan
yang memberikan, lunasi hutang-hutangnya dan
keluarkanlah ia dari penjara".
Kepala penjara tersebut lalu memanggil orang ini dan
mengabarkan kepadanya bahwa ada orang yang ingin
membebaskannya dengan menyumbangkan 100 ribu real.
Kepala penjara berkata kepadanya, "Ambillah uang ini,
semoga bermanfaat bagimu". Akan tetapi ternyata ia
berkata, "Jazaahullahu khoiron, akan tetapi 100 ribu real ini
tidak bermanfaat bagiku. Hutangku 3 juta real (*sekitar 7,5
milyar)". Rupanya orang ini telah masuk dalam
perdagangan dan mengalami kerugian hingga akhirnya
terlilit hutang sejumlah 3 juta real yang menyebabkan ia
dipenjara karena tidak mampu untuk melunasinya. Lantas
ia berkata kepada kepala penjara, "Ketahuilah uang 100
ribu real ini tidak bermanfaat bagiku, akan tetapi gunakan
uang ini untuk membebaskan orang-orang yang dipenjara
bersamaku yang kelilit utang 7 ribu real, atau 10 ribu real
atau 20 ribu real". Akhirnya dengan uang ini ia bisa
membebaskan lebih dari 7 orang dari teman-temannya
yang dipenjara.
Kepala penjara berkata, "Aku jadi bingung…manakah yang
lebih menakjubkan…apakah perbuatan sang dermawan
yang telah menyumbangkan 100 ribu realnya tanpa ingin
diketahui…?, ataukah perbuatan orang yang dipenjara ini
yang tidak memiliki uang sepeserpun dan dalam kondisi
dipenjara lantas memberikan uang 100 ribu real untuk
membebaskan teman-teman penjaranya??!!"
Setelah 2 atau 3 minggu kemudian maka aku kembali
menelpon orang itu, dan ternyata yang mengangkat telepon
kembali adalah istrinya. Lalu mengabarkan kepadaku
bahwasanya suaminya masih saja dipenjara. Maka akupun
kaget, lalu kututup teleponku dan segera aku berangkat
menemui kepala penjara. Lalu aku berkata, "Akhi…3 minggu
lalu aku kemari dan aku memberikan kalian 100 ribu real
untuk membebaskan si fulan, lantas kenapa kalian belum
membebaskannya?". Kepala penjara berkata, "Wahai akhi…
hutangnya 3 juta real, hanya 100 ribu real tentu tidak bisa
membebaskannya. Akan tetapi wahai akhi…aku tidak
tahu..mana yang lebih aneh dan menakjubkan…apakah
perbuatanmu ataukah perbuatannya". Lantas kepala
penjarapun menceritakan kepadaku apa yang telah terjadi.
Maka akupun terperangah….aku berkata, "Sungguh orang
ini luar biasa…!!!". Lalu aku berkata kepada kepala penjara,
"Kalau begitu berikan kepadaku bukti-bukti hutangnya 3
juta real". Kebetulan aku adalah orang yang dilapangkan
rizki dan juga aku punya banyak kenalan, maka akupun
mencari bantuan dengan menemui orang-orang kaya
hingga akhirnya setelah 3 bulan kemudian akupun bisa
mengumpulkan 3 juta real, lalu akupun membayarnya
kepada kepala penjara untuk membebaskannya"
(Demikian ceritanya…diterjemahkan secara bebas oleh
Ustadz Firanda Andirja - www, firanda.com ) Menakjubkan yang Disampaikan Oleh Seorang Dai.
Sang dai berkata : "Pelaku kisah ini ber
"Suatu hari aku bersafar dari Thoif menuju Riyadh bersama
istri dan anak-anakku. Akan tetapi di tengah jalan mobilku
rusak. Tatkala itu cuaca panas. Maka akupun berhenti di
dekat salah satu pom bensin (*tempat peristirahatan yang
juga lengkap dengan warung serta bengkel). Maka aku
mengecek mobilku dengan memanggil seorang montir yang
adi di bengkel disekitar pom bensin tersebut. Sang montir
mengabarkan bahwa mobilku rusak berat, mesin
penggeraknya rusak, hanya bisa diperbaiki di Thoif atau di
Riyadh. Maka akupun berdiri di bawah terik matahari,
sementara istri dan anak-anakku tetap berada di dalam
mobil. Aku tidak tahu apa yang harus aku kerjakan…, anak-
anakku bagaimana…?, istriku?, mobilku?, aku bingung apa
yang harus aku lakukan. Orang-orang melewatiku dan
melihat kondisiku akan tetapi tidak seorangpun yang
menyapaku, semuanya lewat dengan cuek. Hingga akhirnya
tidak berapa lama kemudian ada seseorang yang lewat dan
berkata, "Semoga Allah menolongmu…, semoga Allah
memberi kemudahan padamu". Ini adalah orang yang
terbaik yang lewat, ia mendoakanku. Tak lama kemudian
ada seseorang yang keluar dari pom bensin lalu berhenti di
mobilku yang rusak lalu menyapaku, "Assalaamu'alaikum",
Aku berkata, "Wa'alaikum salam". Ia berkata, "Ada apa
dengan mobilmu, semoga baik-baik saja?". Aku berkata,
"Mobilku rusak". Rupanya orang ini punya keahlian tentang
mesin mobil. Maka ia berkata, "Coba aku cek dulu ada apa
dengan mobilmu…". Setelah mengecek lalu ia berkata, "Ini
rusak berat, tidak bisa diperbaiki".
Aku berkata, "Lantas solusinya bagaimana?". Ia lalu
menyampaikan sebuah ide yang selama hidupku tidak
pernah aku mendengar ide seperti ini, padahal ia tidak
mengenalku dan aku tidak mengenalnya.
Ia berkata, "Akhi.., engkau membawa keluarga sedangkan
aku hanya sendirian…, engkau masukkan saja istri dan
anak-anakmu ke mobilku terus bawalah mobilku, lanjutkan
perjalananmu ke Riyadh, dan bertawakkallah kepada Allah.
Adapun aku gampang…, aku akan nungguin mobilmu, aku
minum kopi di warung, dan aku makan siang….
Perjalananmu masih sekitar 400 km. Kalau kamu sudah
sampai di Riyadh maka antarkan keluargamu di rumahmu,
lalu kirim aja mobil pengangkut dari Riyadh untuk
menjemput aku dan mobilmu. Aku akan menunggui
mobilmu sampai datang mobil penjemput !!".
Aku berkata, "Wahai saudaraku…, engkau tidak
mengenalku…bagaimana engkau memberikan mobilmu
kepadaku !!".
Ia berkata, "Perkaranya biasa aja…kan mobilmu juga sama
aku, mobilku sama kamu"
Aku sungguh heran dengan sikap orang ini. Ia lantas
segera mengeluarkan barang-barangku dari mobilku dan
memasukannya ke mobilnya, lantas ia berkata…"Silahkan
jalan, bertawkkallah kepada Allah".
Maka akupun melanjutkan perjalananku hingga aku tiba di
Riyadh di waktu maghrib, lalu akupun menyewa mobil
pengangkut untuk menjemputnya dan mobilku. Dan ternyata
mobil pengangkut tersebut baru sampai pada keesokan
paginya. Hingga akhirnya ia baru sampai di Riyadh di
waktu dzuhur. Begitu sampai Riyadh aku segera
menemuinya untuk mengembalikan mobilnya. Aku berkata
kepadanya, "Apa yang kau kehendaki..?, mungkin ada yang
kau butuhkan…??, aku ingin membalas kebaikanmu"
Ia berkata, "Alhamdulillah…aku tidak melakukan apa-apa
buatmu…mobilku sekarang kembali dan mobilmu juga
sudah sampai ke Riyadh"
Aku berkata, "Kalau begitu, aku minta nomor teleponmu",
iapun memberikan nomor teleponnya dan kamipun
berkenalan sebentar.
Setelah itu berjalanlah hari…berlalulah minggu…lewatlah
bulan.. hingga suatu hari akupun berkumpul dengan
sahabat-sahabtku membicarakan tentang perbuatan-
perbuatan baik. Lalu aku ceritakan kepada mereka kisahku
ini, tentang pertongan dari seseorang yang aku tidak
pernah mengenalnya dan ia tidak pernah mengenalku.
Sungguh aku tidak menyangka ada kebaikan lagi di dunia
ini hingga akhirnya aku bertemu dengan orang ini. Ia telah
berbuat baik kepadaku.
Akupun teringat bahwasanya sudah lama aku tidak
meneleponnya, maka akupun mencari nomor teleponnya,
lalu akupun meneleponnya. Akan tetapi tenyata yang
mengangkat telepon adalah istrinya. Maka aku berkata,
"Dimanakah si fulan?", ternyata istrinya menjawab dengan
nada yang ketus, "Apalagi yang kalian inginkan…ia sudah
dipenjara !!!". Akupun terperanjat, aku bertanya, "Kenapa
dipenjara?". Istrinya dengan nada ketus berkata, "Kamu dan
orang-orang yang sepertimu selalu saja datang dan
menagih-nagih hutang hingga akhirnya suamiku
dipenjara !!!", Aku bertanya lagi, "Di penjara mana?", maka
istrinya mengabarkan bahwasanya ia dipenjara di sebuah
penjara di Riyadh.
Maka keesokan harinya aku hendak berniat membalas
kebaikannya. Maka akupun membawa uang sejumlah 100
ribu real (*sekitar 250 juta rupiah) lalu aku pergi menunju
penjara tersebut. Aku menemui kepala penjara, lantas aku
bertanya kepadanya, "Apakah si fulan dipenjara di sini?", ia
berkata, "Benar". Aku berkata, "Masalahnya apa?", ia
berkata, "Karena masalah hutang". Akupun mengeluarkan
uangku 100 ribu real, lalu aku berkata, "Ini uang 100 ribu
real, keluarkanlah ia dari penjara, dan jangan beritahu dari
siapa. Sampaikan saja bahwasanya ada seorang dermawan
yang memberikan, lunasi hutang-hutangnya dan
keluarkanlah ia dari penjara".
Kepala penjara tersebut lalu memanggil orang ini dan
mengabarkan kepadanya bahwa ada orang yang ingin
membebaskannya dengan menyumbangkan 100 ribu real.
Kepala penjara berkata kepadanya, "Ambillah uang ini,
semoga bermanfaat bagimu". Akan tetapi ternyata ia
berkata, "Jazaahullahu khoiron, akan tetapi 100 ribu real ini
tidak bermanfaat bagiku. Hutangku 3 juta real (*sekitar 7,5
milyar)". Rupanya orang ini telah masuk dalam
perdagangan dan mengalami kerugian hingga akhirnya
terlilit hutang sejumlah 3 juta real yang menyebabkan ia
dipenjara karena tidak mampu untuk melunasinya. Lantas
ia berkata kepada kepala penjara, "Ketahuilah uang 100
ribu real ini tidak bermanfaat bagiku, akan tetapi gunakan
uang ini untuk membebaskan orang-orang yang dipenjara
bersamaku yang kelilit utang 7 ribu real, atau 10 ribu real
atau 20 ribu real". Akhirnya dengan uang ini ia bisa
membebaskan lebih dari 7 orang dari teman-temannya
yang dipenjara.
Kepala penjara berkata, "Aku jadi bingung…manakah yang
lebih menakjubkan…apakah perbuatan sang dermawan
yang telah menyumbangkan 100 ribu realnya tanpa ingin
diketahui…?, ataukah perbuatan orang yang dipenjara ini
yang tidak memiliki uang sepeserpun dan dalam kondisi
dipenjara lantas memberikan uang 100 ribu real untuk
membebaskan teman-teman penjaranya??!!"
Setelah 2 atau 3 minggu kemudian maka aku kembali
menelpon orang itu, dan ternyata yang mengangkat telepon
kembali adalah istrinya. Lalu mengabarkan kepadaku
bahwasanya suaminya masih saja dipenjara. Maka akupun
kaget, lalu kututup teleponku dan segera aku berangkat
menemui kepala penjara. Lalu aku berkata, "Akhi…3 minggu
lalu aku kemari dan aku memberikan kalian 100 ribu real
untuk membebaskan si fulan, lantas kenapa kalian belum
membebaskannya?". Kepala penjara berkata, "Wahai akhi…
hutangnya 3 juta real, hanya 100 ribu real tentu tidak bisa
membebaskannya. Akan tetapi wahai akhi…aku tidak
tahu..mana yang lebih aneh dan menakjubkan…apakah
perbuatanmu ataukah perbuatannya". Lantas kepala
penjarapun menceritakan kepadaku apa yang telah terjadi.
Maka akupun terperangah….aku berkata, "Sungguh orang
ini luar biasa…!!!". Lalu aku berkata kepada kepala penjara,
"Kalau begitu berikan kepadaku bukti-bukti hutangnya 3
juta real". Kebetulan aku adalah orang yang dilapangkan
rizki dan juga aku punya banyak kenalan, maka akupun
mencari bantuan dengan menemui orang-orang kaya
hingga akhirnya setelah 3 bulan kemudian akupun bisa
mengumpulkan 3 juta real, lalu akupun membayarnya
kepada kepala penjara untuk membebaskannya"
(Demikian ceritanya…diterjemahkan secara bebas oleh
Ustadz Firanda Andiirja

No comments:

Post a Comment